Aku tak ingin menjadi serigala
bagimu,
dan engkau menjadi domba
penghiburku.
Menikmati setiap sayatan yang kudaratkan
dalam pada urat-uratmu.
Pun aku tak ingin menjadi domba
pesakitan, & kau menjadi serigala yg tersenyum puas.
Lalu pasrah pada taktir alam karena
sudah begitu alaminya.
Selubung itu sudah lama membuka
dirinya.
Bahwa kita bukan domba ataupun
serigala.
Akal ku menolaknya.
Binatang ini hanya kulit luar saja.
Kulit akan terganti bermetamorfosis
menjadi esensi!
Karena kita punya kenangan,
pilihan, lalu harapan.
Maka kita menjadi manusia yang
hidup.
Seperti itu mungkin arti sebuah
kemerdekaan.
Foto oleh
Jung
Muhammad As’ad Ramlan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar