Jumat, 14 Februari 2014

SURAT PENGANTAR..

Aku mungkin tidak muda lagi, dua puluh tiga tahun usiaku hari ini. Ah, namun bukan itu yang aku ingin rapalkan kepadamu. Maksudku, di usia setua ini aku masih terlalu sering merasa malu ketika ingin berujar sesuatu pada siapapun, terutama padamu. Akhirnya ini membingungkan juga, padahal aku sudah dan sedang menjabat sebagai pimpinan sebuah organisasi yang beremblem 'komunikasi'.Umm, tp ini bukan apologi dan usaha saya bersepakat dengan Freud. Bahwa saya ini anak dari trauma masa lalu. Mungkin saya yang terlalu banyak mempertimbangkan banyak hal.

Kawan! Sahabat! Kasih! Cinta! Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu. Jangan pikir aku orang yang bebas dari unek-unek, kesal, atau marah, sehingga saya lebih banyak santainya daripada seriusnya. Sehingga aku tak perna memarahimu, hanya saja sungguh aku tak tahan jika harus menujukan semua itu kepadamu. Aku sedikt paham ajaran-ajaran kejiwaan, sehingga seperti kataku tadi, itu membuatku mempertimbangkan banyak hal untuk sekedar bertutur padamu.


Maka mungkin telah kutemukan cara untuk menyambaikan pesan ini padamu. Aku sedang menuliskan sangat banyak surat cinta untukmu. Semoga saja dengan itu aku bisa menyampaikan apa yang seharusnya aku rapalkan padamu sedari dulu. Harapku, kamu tak usah khawatir, ini tak akan menyedihkan, karna ini sebuah surat cintaku padamu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar