Oleh Sapardi Djoko Damono
HUJAN BULAN JUNI
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
1989
(Hujan Bulan Juni – hal. 90)
*****
AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada...
*****
AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada...
Dua puisi ini adalah di antara tiga puisi yang saya nikmati dari buku puisi "Hujan Bulan Juni".. Mungkin karena kesedehanaannya dan kedalaman makna yang universal.. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar