Kamis, 27 Maret 2014

Kisah yang biru..


Basahi dada yang kering..

"Mendung terpajang sedari tadi..
Awan pun makin gelap..
Namun mengapa hujan tak urung datang..
Harapku hujan turunlah walau sejenak..
Biar legah isi dada.."


Harapnya hujan mengerti..

"Ia hanya menangis, berjalan, tak bersuara..
Langkahnya meyapu dedaunan pagi..
Dengan luka dan lengkung bibir sayu...
Sayang! Belum juga hujan turun.."


Rumah singgah..

"Setiap tempat adalah rumah para musafir..
Tempat ini sudah seperti rumah..
Musafir mana yang tidak sedih meninggalkan rumah.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar