"Kamu hangat seperti biasa.. Senyummu begitu lembut.. Sambutmu selalu padaku..
Aku mungkin yang sering lupa denganmu.. Aku terlalu sibuk bermesraan dengan tenang dan dinginnya malam.. Ini sungguh tidak adil bagimu.. Tapi kamu tetap saja baik.. Lebih awal menghampiriku, mengecup keningku yang mengerut, sambil menghidangkan segelas kasih yang hangat.. Aku yang lupa membalas kasihmu, padahal masih ku ingat, dengan mesrah kau bisikan padaku; "jadikan aku taman bagimu menebar benih kasih dan siramilah hingga bersemai bunga cinta dan semerebak kedaimaian.." wahai pagi maafkan juga aku kali ini.. Mataku mulai lelah.. Izinkan aku beristirahat sejenak tapi jangan biarkan aku terlelap lalu ingkar lagi...."
Aku mungkin yang sering lupa denganmu.. Aku terlalu sibuk bermesraan dengan tenang dan dinginnya malam.. Ini sungguh tidak adil bagimu.. Tapi kamu tetap saja baik.. Lebih awal menghampiriku, mengecup keningku yang mengerut, sambil menghidangkan segelas kasih yang hangat.. Aku yang lupa membalas kasihmu, padahal masih ku ingat, dengan mesrah kau bisikan padaku; "jadikan aku taman bagimu menebar benih kasih dan siramilah hingga bersemai bunga cinta dan semerebak kedaimaian.." wahai pagi maafkan juga aku kali ini.. Mataku mulai lelah.. Izinkan aku beristirahat sejenak tapi jangan biarkan aku terlelap lalu ingkar lagi...."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar