26/02/2014
Aku ulangi lagi pembicaraan ini.. Saat kamu mulai menjadi tidak terkendali, marah, membenci, tidak suka, dan bersedih.. Kau mulai menghancurkan segalanya, walupun mungkin hanya dalam pikiranmu.. Saat kamu merasa apa yang telah kamu lakukan, bukanlah apa yang kamu inginkan.. Saat apa yang kamu dapatkan tidak seperti apa yang kamu harapkan.. Lalu kamu mengerutkan wajahmu.. Pipimu memerah, kau tatap semua orang dengan tatapan tajam.. Seakan mereka lebih dahulu memperlakukanmu seperti itu.. Apa yang kamu pandang menjadi suram, tak ada satupun yang benar... Perlahan kamu mempersalahkan diri, kemudian orang lain, lalu mempersalahkan Tuhan.. Sekiranya kamu mau jujur, kamu hanya perlu mengampuni dirimu sendiri.. Bahwa kamu dalang dari semua yang terjadi padamu.. Hingga dari selah-selah awan yang mendung, cahaya lalu menuntunmu melihat dengan lebih jelas.. Bahwa yang kamu ingikan adalah kedamaiaan.. Di tengah-tengah kerumitan itu ada kedamaiaan, janganlah menutup mata darinya..
"Di tengah kesemerawutan pikiranmu,
di antara berjuta pilihanmu,
di antara kerumitan jaring kehidupanmu,
dan di antara gelap, mendung, embun..
Selalu ada temaram cahaya dari lampu abadi di hatimu,
jiwamu..
Kamu hanya perlu bercermin..
Bukan dengan kaca..
Namun lihatlah kedalam dirimu..
Kamu tak perna tertelantarkan sesaatpun.."
#TrimaKasih
foto oleh insomneo (instagram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar