Sabtu, 29 Maret 2014

Antara-Antara..

Aku di antara keramaian dan sepi..
Aku di antara histeria dan perenungan..
Aku berada dalam teror dan kedaimaian..
Aku berada dalam nyanyian dan kerinduaan..

Gemintang berbinar tak terhalang kelabu..
Lampu-lampu jalan temaram menemani mata tak tahan gelap..
Parang tak bersarung diangkat sang jalang, membunuhi, meneror sesiapa saja..
Jalan raya diterobos melawan arah, atas tak tahu apa alasannya? Djago mungkin!

Aku bernyanyi 'di mana aku di sini?'..
Aku mendengar 'lost' Morrissey..
Ada juga dangdud koporol!
Ada juga samar bisik rintihan pendoa..

Aku mungkin berada di 'antara' 'antara' tapi aku tidak hilang di sini.. Aku hanya sedang dalam damainya rindu.. Jasad dan tubuhku ada di sini bersama gaduh, histeria, dan nada- nada harmoni.. Namun semesta berbaik hati, disampaikannya doa-doaku bagi mereka yang terkasih, tersenyum, terindu.. Tak ada yang hilang disini, selain jiwa mereka yang tertinggal di rumah mereka.. Yang ada hanya jasad berkeliaran menyalahi hukum rantai makanan.. Tarian-tarian, teriakan-teriakan yang menghilangkan mereka sepenuhnya, sebut saja alienasi....

Hanya mengasihimu, merindukanmu, mendoakanmu, satu-satunya pilihan yang ada dalam "riuh dan rendah" ini.. Membunuh, cemburu, membenci, dendam bukanlah pilihan lain.. Semesta yang indah ini mengajarkan kita demikian..
 
Jangan sangka rindu ini menyiksa.. Tidak! Itu tanda fitrahNya.. Itu tanda kita, tanda kita manusia..
Jangan sangka rindu ini jalan yang sepih.. Tidak! Aku malah ramai dalam kesibukan mendoakan.. Rindu dan kasih ada agar kita manusia saling mendoakan pada kebaikan-kebaikan, lalu kasih-mengasihi, sayang-menyayangi..

Ps: saat suara-suara tak urung berganti tenang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar